cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20889321     EISSN : 25025295     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, dengan frekuensi penerbitan 3 edisi pertahun, yaitu Januari, Mei, dan September. Jurnal Teknik Sipil telah terbit sejak tahun 2011, dengan edisi pertama Volume 1, Nomor 1, September 2011. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil telah menerbitkan 6 Volume, dan 1 Volume Special Issue. Untuk Volume 7, Jurnal Teknik Sipil akan terbit 2 kali setahun, yaitu Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017" : 28 Documents clear
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PRIORITAS PENANGANAN JALAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Mirza Sofyan; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.238 KB)

Abstract

Abstract: Economic growth in an area determined by  transport infrastructure. Yet economic growth rate in Aceh Besar has not reached the optimal point for its poor road maintenance in certain areas. The obstacle is no proper method to determine prioritized proposal for road maintenance. The aim of this research is to determine the order of prioritized roads in Aceh Besar. The determination of priority is using method from Directorate General of Highways No. 77/1990. The order of most prioritized road determined by highest LHR and NPV, and road with lowest LHR and NPV value  will be least prioritized. The highest NPV/km from calculation is on Peukan Ateuk – Montasik – Indrapuri – Lampakuk roads with NPV/km value Rp. 534.710.000,00, while the least is on Lampakuk – Siron Blang roads with NPV/km Rp. (-1.948.000.000,00). The result of this research will produce database for Geographic Information System (GIS) which consist of roads network inventory. Data analysis using GIS to determine the priority of road maintenance has been merged and contained the information of highest and least priority. Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan dengan infrastruktur transportasi. Laju pertumbuhan ekonomi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar masih belum optimal salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya daerah yang tidak mendapatkan penanganan jalan. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya metode untuk menentukan prioritas usulan kegiatan penanganan jalan. Tujuan  dari penelitian ini adalah penentuan urutan prioritas jalan di Kabupaten Aceh Besar. Pada penentuan prioritas menggunakan metode SK No. 77 Dirjen Bina Marga, Tahun 1990. Hasil penentuan urutan prioritas tertinggi adalah jalan dengan nilai LHR dan NPV tertinggi demikian sebaliknya nilai LHR rendah dengan NPV yang rendah akan memperoleh hasil perhitungan skala prioritas dengan urutan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa NPV/km terbesar didapat pada ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri – Lampakuk dengan nilai NPV/km sebesar Rp. 534.710.000,00. Sementara itu NPV/km terkecil didapat pada ruas jalan Lampakuk - Siron Blang dengan NPV/km sebesar Rp. -1.948.000.000,00. Hasil penelitian ini telah menghasilkan basis data Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berisikan inventarisasi jaringan jalan kabupaten. Analisis data dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan prioritas penanganan jalan kabupaten telah tersusun dan berisikan informasi prioritas tertinggi dan terendah.
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Ferdiansyah Novriza; Renni Anggraini; Sugiarto Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.191 KB)

Abstract

Abstract: Meureubo subdistrict is one of subdistricts in West Aceh which are currently experiencing lot of developments. It is because at this time meureubo subdistrict became central of education in West Aceh. The construction of three universities in this subdistrict will impact the growing population density and number of trip in this area. The modelling of trip generation has been performed by individuals in one area that will be needed to know by studying a variety of relationships between the characteristic of movements and the environmental of land use. This research aimed at achieving the modelling movements of generation based on activities in the housing of the Buddhist Tzu Chi and ADB (Asian Development Bank) in the subdistrict of Meureubo in West Aceh Regency by identifying the factors which have influenced the occurrence of movements to the workplace by dwellers of housing. The data were collected by surveys, questionnaires and the formation of the model was collected by using STATA 13 with each of these activities serve as comparison (base outcomes). A discrete model was analyzed by multinomial logit model to get utility and probability of each activity. In this study there are several types of activity were obtained but only 2 dominant is school activity (mandatory) and work activity (mandatory). Based on the results of running from several variables there are 6 variables that meet to the criteria of model, the variables are number of family members (X1), family income (X2), age (X8), travel time (X9), gender (X11) and vehicle used (X12). The probability of events for each activity are reviewed by the utility obtained is P(working) = 44.75%, P(school) = 27.12% and P(other activity) = 28.13%. Abstrak: Kecamatan Meureubo merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat yang saat ini banyak mengalami perkembangan. Hal ini dikarenakan untuk saat ini kawasan tersebut menjadi central pendidikan. Pembangunan tiga buah universitas negeri di kecamatan ini akan berdampak bertambahnya kepadatan penduduk dan jumlah perjalanan di kawasan tersebut. Model bangkitan pergerakan yang akan dilakukan oleh suatu individu disuatu kawasan perlu diketahui bentuknya dengan mempelajari berbagai variasi hubungan antara karakteristik pergerakan dengan lingkungan tata guna lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model bangkitan pergerakan berdasarkan aktivitas pada penghuni komplek perumahan Buddha Tzu Chi dan perumahan ADB (Asian Development Bank) di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergerakan oleh penghuni komplek perumahan ke tempat beraktivitas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan kuesioner adapun pembentukan model dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak STATA 13 dengan masing-masing aktivitas tersebut dijadikan sebagai pembanding (base outcome). Model berbasis pemilihan diskret dianalisis dengan pendekatan multinomial logit model untuk mendapatkan utilitas dan probabilitas masing-masing aktivitas. Dalam penelitian ini terdapat beberapa jenis aktivitas yang diperoleh namun hanya 2 yang dominan yaitu aktivitas sekolah (mandatory) dan aktivitas bekerja (mandatory). Berdasarkan hasil running dari beberapa variabel yang ada terdapat 6 variabel bebas yang memenuhi kriteria model yang diinginkan variabel tersebut antara lain adalah jumlah anggota keluarga (X1), jumlah pendapatan keluarga (X2), umur (X8), waktu perjalanan (X9), jenis kelamin (X11) dan kendaraan yang digunakan (X12). Adapun nilai probabilitas aktivitas untuk masing-masing aktivitas yang ditinjau berdasarkan utilitas yang didapat adalah P(Bekerja) = 44,75 %, P(Sekolah) = 27,12 % dan P(Aktivitas lain) = 28,13 %.
ANALISA BANGKITAN PERGERAKAN PADA KAWASAN LAMPULO KOTA BANDA ACEH Suriyadi Suriyadi; Renni Anggraini; Azmeri Azmeri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.828 KB)

Abstract

Abstract: Urban development is a series that can not be separated from the overall development activities in the framework of space and time. Increasing population Lampulo district, district of Kuta Alam, Banda Aceh has increased the movement of traffic flows towards and out of the area. Increased movement occurs primarily from 06.00 to 08.00 am, noon 13:30 pm to 14:30 pm, afternoon from 17.00 to 19.00. A trip generation modeling stage that estimates the number of movements originating from Lampulo district. This study aims to find out about trip generation patterns in the region Lampulo, and to determine the most dominant mode of transportation used to pattern Lampulo of trip in the region, which is reviewed by a mandatory activity, maintenance, and discretionary. Observations carried out on people in the area Lampulo, through questionnaires as many as 93 families. The results showed that the factors affecting the movement of activity mandatory requirement is the number of family members working (X5). The resulting regression model is Y1 = - 0.500 + 1,750X5. Factors affecting the movement needs of maintenance activity is the number of family members of the school (X6). The resulting regression model is Y2 = 1.388 + 0,500X6. Factors affecting the movement needs of discretionary activity is the number of cars in the family (X4) and the number of family members of the school (X6). The resulting regression model is Y3 = 0.838 + 0,419X4 + 0,189X6. Factors affecting the movement needs of all events is the number of motorcycles in the family (X3) and mileage (X7). The resulting regression model is Y = 2,215 + 0,479X3 + 0,051X7. The dominant mode of transportation in the movement of the mandatory activities, maintenance, and discretionary in Lampulo region is the mode of motorcycles.Abstrak: Kegiatan pembangunan kota merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan secara keseluruhan dalam rangka ruang dan waktu. Meningkatnya jumlah penduduk kawasan Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh telah meningkatkan pergerakan arus lalulintas menuju dan keluar kawasan. Peningkatan pergerakan terjadi terutama mulai pukul 06.00 s/d 08.00 WIB, siang hari pukul 13.30 WIB s/d 14.30 WIB, sore hari mulai pukul 17.00 s/d 19.00 WIB. Bangkitan pergerakan merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari kawasan Lampulo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola bangkitan perjalanan dalam kawasan Lampulo, serta untuk mengetahui moda transportasi yang paling dominan digunakan terhadap pola bangkitan perjalanan dalam kawasan Lampulo, yang ditinjau berdasarkan aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary. Observasi dilakukan pada penduduk di kawasan Lampulo, melalui penyebaran kuesioner sebanyak 93 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas mandatory adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja (X5). Model regresi yang dihasilkan adalah Y1 = - 0,500 + 1,750X5. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas maintenance adalah jumlah anggota keluarga yang sekolah (X6). Model regresi yang dihasilkan adalah Y2 = 1,388 + 0,500X6. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas discretionary adalah jumlah mobil dalam keluarga (X4) dan jumlah anggota keluarga yang sekolah (X6). Model regresi yang dihasilkan adalah Y3 = 0,838 + 0,419X4 + 0,189X6. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari semua aktivitas adalah jumlah sepeda motor dalam keluarga (X3) dan jarak tempuh (X7). Model regresi yang dihasilkan adalah Y = 2,215 + 0,479X3 + 0,051X7. Moda transportasi dominan pada pergerakan pada aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary di kawasan Lampulo adalah moda sepeda motor.
STUDI PERJALANAN PENUMPANG KAPAL BANDA ACEH – SABANG DENGAN MODEL CAUSAL Lela Kusuma; Renni Anggraini; Irin Caisarina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.845 KB)

Abstract

Abstract: Sabang as one of the national tourism destination in Aceh province promises a lot of beautiful panorama charm. Determination of Sabang as a tourist destination should be supported by an adequate fleet of ships both in quality and quantity. The Banda Aceh - Sabang trip is served by 2 (two) types of vessels, the government's slow ship (KMP BRR) and the private-owned vessel (KM Express Bahari 3B). The number of trips to Sabang has increased very rapidly in 2013, so the addition of 1 (one) fleet of fast boats (Express Bahari 9). Although there have been 3 (three) fleets that navigate this route, but prospective passengers often can not be served. In this research, we want to know (1) the factors that influence the demand of passenger ship from Banda Aceh - Sabang and (2) formulate a model through regression using Causal Model. This model is processed based on the primary data (questionnaires) are distributed and the filling is accompanied by surveyors. The survey consists of 2 (two) stages: pilot survey and main survey. The questionnaire data was then coded and then processed using SPSS 18.0 software using multiple linear regression. The model is formulated based on the best R2 and R criteria, taking into account significant F-Test and t-Test. Based on the data processing, the Causal Model of Banda Aceh - Sabang passenger travel request is Y = 3,134 - 0,250 X9 (travel time) + 0,203 X13 (ship mode used) - 0,166 X6 (residents). Based on this model, it is known that the factors influencing the demand of passenger trip of Banda Aceh - Sabang ship consists of 3 (three) factors, namely: travel time, the mode of ship used and the origin of the population.Abstrak: Sabang sebagai salah satu tujuan wisata nasional di Provinsi Aceh menjanjikan banyak pesona panorama indah. Penetapan Sabang sebagai destinasi wisata seharusnya didukung oleh armada kapal yang memadai baik dalam kualitas maupun kuantitas. Perjalanan Banda Aceh - Sabang dilayani oleh 2 (dua) jenis kapal, yaitu kapal lambat milik pemerintah (KMP BRR) dan kapal cepat milik swasta (KM Express Bahari 3B). Jumlah perjalanan menuju Sabang mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun 2013, sehingga dilakukan penambahan 1 (satu) buah armada kapal cepat (Express Bahari 9). Walaupun telah ada 3 (tiga) armada yang melayari rute ini, namun calon penumpang kerap tidak dapat dilayani. Untuk itu dalam penelitian ini ingin diketahui (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan penumpang  kapal dari Banda Aceh - Sabang dan (2) merumuskan suatu model melalui regresi memakai Model Sebab Akibat (Causal Model). Model ini diolah berdasarkan data primer (kuesioner) yang disebar dan pengisiannya didampingi oleh surveyor. Survei terdiri atas 2 (dua) tahapan yaitu pilot survey dan survey utama. Data kuesioner selanjutnya diberi koding dan kemudian diolah menggunakan software SPSS 18.0 memakai regresi linier berganda. Model dirumuskan berdasarkan kriteria R2 dan R yang terbaik, dengan mempertimbangkan nilai F-Test dan t-Test yang signifikan. Berdasakan hasil pengolahan data maka  dirumuskan Model Causal permintaan perjalanan penumpang Banda Aceh - Sabang adalah  Y  =  3,134 – 0,250 X9 (waktu berwisata) + 0,203 X13 (moda kapal yang digunakan) - 0,166 X6 (asal penduduk). Berdasarkan model ini diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan perjalanan penumpang kapal Banda Aceh – Sabang terdiri dari 3 (tiga) faktor, yaitu: waktu berwisata, moda kapal yang digunakan dan asal penduduk.
ANALISIS PRIORITAS PENANGANAN DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN PADA SEGMEN RAWAN KECELAKAAN DI KOTA BANDA ACEH DAN ACEH BESAR Fadli Fadli; Muhammad Isya; Sugiarto Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.238 KB)

Abstract

Abstract: Along with the increase in vehicle ownership resulting transport problems including congestion and traffic safety. According to the Traffic Police of Banda Aceh in 2010-2015 occurred 754 cases of accidents. This study aims to identify accident-prone road segments and determine the location of the accident-prone that need to get priority treatment first, then conducted a road safety audit of the road be given priority handling. Primary data were obtained from observations with field measurements and observations. The secondary data used is the data released by the accident City Police Banda Aceh. The results of the study recommended three roads, the location of priority handling, Jalan Laksamana Malahayati obtained value (SI) = 50, Jalan Banda Aceh-Medan obtained value (SI) = 31, Jalan Lama Blang Bintang obtained value (SI) = 17. The results of the audit safety average percentage of road safety Admiral Malahayati 42%, the average percentage of road safety Banda Aceh-Medan 54% and the average percentage of road safety long Blang Bintang 43%. From the results of this study concluded that Jalan Laksamana Malahayati is the first roads to be prioritized to get treatment first, then that is the way to Medan and Banda Aceh Blang Bintang long way. Abstrak: Seiring dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan yang mengakibatkan permasalahan transportasi diantaranya kemacetan dan keselamatan lalu lintas.Menurut Satlantas Polresta Kota Banda Aceh pada tahun 2010-2015 terjadi 754 kasus kecelakaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen jalan rawan kecelakaan dan menentukan lokasi rawan kecelakaan yang perlu mendapatkan prioritas penanganan terlebih dahulu, kemudian dilakukan audit keselamatan jalan terhadap jalan yang mendapat prioritas penangan.Data primer diperoleh dari observasi melalui pengukuran dan pengamatan lapangan.Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Resor Kota Banda Aceh. Hasil penelitian direkomendasikan 3 ruas jalan yang menjadi lokasi prioritas penanganan,Jalan Laksamana Malahayati didapat nilai (SI) = 50, Jalan Banda Aceh-Medan didapat nilai (SI) = 31, Jalan Blang Bintang Lama didapat nilai (SI) = 17.hasil audit keselamatan persentase rata-rata keselamatan jalan Laksamana Malahayati 42%, persentase rata-rata keselamatan jalan Banda Aceh-Medan 54% dan persentase rata-rata keselamatan jalan Blang Bintang lama 43%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Jalan Laksamana Malahayati merupakan ruas jalan yang pertama yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu, selanjutnya yaitu jalan Banda Aceh-Medan dan jalan Blang Bintang lama.
TINJAUAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI KECAMATAN TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN BERBASIS MASYARAKAT Satria Mandaraira; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.312 KB)

Abstract

Abstract: Earthquakes frequently happen in Sumatra, in particular Aceh province, one of the reason is this island located in convergent horizon (limit) where Sunda plate collided under Indo-Australia plate. Tapaktuan, most of areas are coastal area. the purpose of this research is to provide recommendation in selecting and evacuation route and point in form of providing adequate route and sign for evacuation process. The result of this study is recommendation for evacuation route for tsunami disaster in Tapaktuan district, both in evacuation route and point. Results of a study reported in the District of Tapak Tuan evacuation path leads to some Gampong, namely Gunung Kerambil, Lhok Keutapang, Gampong Hulu, Jambo Apha, Lhok Bengkuang, Panton Luas, Batu Itam, Lhok Rukam, Panjupian, and Air Pinang. The movement of citizens when an evacuation occurs highly leads to Gampong Panton Luas, for 22%, Jalan used when the tsunami evacuation are Jl. Tapaktuan - Medan, Jl. TR. Angkasah, Jl. Tapak Tuan - Banda Aceh, Jl. Lhok Bengkuang - Panton Luas, Jl. Syech. Abd.Rauf, Jl. Depan Mesjid, and Jl. T. Hasan Peukan. Building evacuation that can be used are the South Aceh BPBDs Office Building, Agam building, South Aceh DPRD Building, School Building MTsN Tapaktuan, and Panton Luas Mosque.Abstrak: Gempa bumi sering terjadi di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Aceh karena pulau ini berada di batas konvergen tempat Lempeng Sunda bersubduksi di bawah Lempeng Indo Australia. Pada Kecamatan Tapaktuan, sebagian daerahnya terletak di sepanjang pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan rekomendasi pemilihan dan peningkatan/perbaikan jalur evakuasi dan titik evakuasi bencana tsunami yang dilakukan warga di Kecamatan Tapaktuan berdasarkan partisipasi masyarakat dalam bentuk penentuan jalur evakuasi dan titik evakuasi pada wilayah Kecamatan Tapaktuan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada penentuan arah jalur evakuasi, penentuan titik evakuasi pada kawasan pesisir pantai di Kecamatan Tapaktuan. Hasil penelitian mendapatkan jalur evakuasi pada Kecamatan Tapaktuan mengarah pada beberapa Gampong, yaitu Gunung Kerambil, Lhok Keutapang, Gampong Hulu, Jambo Apha, Lhok Bengkuang, Panton Luas, Batu Itam, Lhok Rukam, Panjupian, dan Air Pinang. Pergerakan warga saat evakuasi terjadi paling tinggi mengarah ke Gampong Panton Luas yaitu sebesar 22%. Jalan yang digunakan adalah Jl. Tapaktuan - Medan, Jl. TR. Angkasah, Jl. Tapaktuan – Banda Aceh, Jl. Lhok bengkuang - Panton Luas, Jl. Syech. Abd. Rauf, Jl. Depan Mesjid, dan Jl. T. Hasan Peukan. Bangunan evakuasi yang dapat digunakan adalah Gedung Kantor BPBD Aceh Selatan, Gedung Agam, Gedung DPRD Aceh Selatan, Gedung Sekolah MtsN Tapaktuan, dan Mesjid Panton Luas.
KAJIAN RUAS JALAN PEGUNUNGAN UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Jalan Nasional Lintas Tengah Km. 87+300) Nova Viyantimala; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.582 KB)

Abstract

Abstract: Development of road infrastructure has strategic value in supporting the development and economic growth of the region and the country. However, behind the great benefits derived had appeared several problems related to the availability of road infrastructure, among others: 1). a traffic accident caused by a deficiency of road infrastructure safety; and 2). pollution and noise perceived by road users due to congestion is prolonged. Roads Bireuen - Takengon located in the central highlands is the National Road with type 2 lane two-way road divided and a Collector Road Primary. In Bireuen road - Takengon Km.87 + 300 is black spot point where frequent accidents occur. The purpose of this study was to evaluate the safety of road infrastructure deficiencies at Jalan Bireuen - Takengon Km.87 + 300 and evaluate the results of measurement and observation in the field by providing an assessment of the existing condition of safety facilities of road infrastructure in the two (2) segments of reviews frequent traffic accidents. Efforts to minimize accidents among others, by the installation of signs - signs for speed limits, speed signs, signs for directions, the installation of lighting, signal lights and repainting road markings and other road fittings according to the specifications and reference existing standards so as to minimize traffic accidents and will not cause more casualties for user vehicles across the road segment and creation of road safety.Abstrak: Pembangunan infrastruktur jalan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah dan negara. Namun demikian di balik manfaat besar yang diperoleh ternyata muncul beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur jalan, antara lain : 1). kecelakaan lalu lintas akibat defisiensi keselamatan infrastruktur jalan; dan 2). polusi dan kebisingan yang dirasakan oleh pengguna jalan akibat kemacetan yang berkepanjangan. Ruas Jalan Bireuen – Takengon yang terletak di Kabupaten Bener Meriah merupakan Jalan Nasional dengan tipe jalan 2 lajur dua arah terbagi dan merupakan Jalan Kolektor Primer. Pada Jalan Bireuen – Takengon Km.87 + 300 merupakan titik black spot dimana sering terjadi kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi defisiensi keselamatan infrastruktur jalan pada ruas Jalan Bireuen – Takengon Km.87 + 300 dan mengevaluasi dengan hasil ukur dan pengamatan di lapangan dengan memberikan penilaian terhadap kondisi eksisting fasilitas keselamatan infrastruktur jalan pada 2 (dua) segmen tinjauan yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Upaya untuk meminimalkan kecelakaan antara lain dengan pemasangan rambu – rambu batasan kecepatan, rambu kecepatan, rambu petunjuk arah, pemasangan lampu penerangan, lampu sinyal serta pengecatan marka jalan dan alat kelengkapan jalan lainnya yang sesuai dengan spesifikasi dan acuan standar yang ada sehingga dapat meminimalkan kecelakaan lalu lintas dan tidak menimbulkan lebih banyak lagi korban bagi penggguna kendaraan yang melintasi ruas jalan ini dan terciptanya jalan yang berkeselamatan.
PENINGKATAN JALAN BENER MERIAH – SP. KRUENG GEUKUEH DITINJAU DARI EKONOMI TRANSPORTASI Irwin Irwin; Muhammad Isya; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.012 KB)

Abstract

Abstract : National and Province road condition in middle area generally is located in mountained which there are many bend, hills, vertically down. As well as Takengon – Bireun road condition which located in mountain area and usually there is a Landslide disaster, its because the poor system of geometric which impact to traveling time and comfortability of road user. For anticipate this problem, on 2008 Aceh Government start to budgeting for Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh Road improvement which is ex road of PT. KKA and its status is changed to Road Province with ministry of Home Affairs and  regional autonomy decision number : 55 Date 22nd December 2000 about list of provine road in Proince Aceh with named road are Sp. Kebayakan – Sp. Krueng Geukueh. Road sp. Kebayakan - sp. Krueng Geukueh Loated in Aceh Tengah, District Bener Meriah and District Aceh Utara with road length 90 km. Purpose of this study is to determine the Vehicle Operatioanl Cost (VOC), Saving Time Value and evaluating economic feasibility based on Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) and Sensitivity analysis. From this research obtained that difference of  Average Passenger Car Time Value is Rp130,437.-/vehicle,  bus Rp860,451.-/vehicle, truck Rp90,991.-/vehicle dan Difference on total average operational cost of passenger car Rp474,-/vehicle/km, bus Rp2,162.-/vehicle/km, truck Rp1,476.-/vehicle/km. feasibility economic of Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh road improvement on pada 2027 obtained EIRR value on discount rate  18.97%, it show that improvement of Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh road is very feasible to be implemented with bank lending rates up to 18.97% and also sensitive to sensitivity analysis with shift of cost and benefit on sensitivity research that cost increased 10% and benefit decreased 10%. Abstrak : Kondisi jalan nasional dan jalan provinsi di lintas tengah pada umumnya terletak pada daerah pegunungan yang banyak terdapat tikungan, tanjakan dan turunan. Demikian juga halnya dengan ruas jalan Nasional  Takengon - Bireuen yang terletak pada daerah pegunungan dan sering terjandi bencana alam longsor,  kurang baik sistem geometrik jalan berpengaruh   terhadap waktu tempuh dan kenyamanan pengguna jalan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, tahun 2008 pemerintah Aceh mulai menganggarkan dana untuk peningkatan jalan Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh yang merupakan jalan eks. PT. KKA (Kertas Kraft Aceh) yang berubah status untuk jalan propinsi dengan keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah nomor : 55 tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang daftar jalan propinsi di wilayah propinsi daerah istimewa Aceh dengan nama ruas jalan Sp. Kebayakan – Sp. Krueng Geukueh. Ruas jalan sp. Kebayakan – sp. Krueng Geukueh terletak di Kabupaten Aceh Tengah, kabupaten Bener Meriah dan  Kabupaten Aceh Utara dengan panjang  jalan 90 km. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Biaya Operasional Kendaraan (BOK), penghematan nilai waktu dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian diperoleh selisih nilai waktu rata rata mobil penumpang Rp130.437,-,  bus Rp860.451,-, truk Rp90.991,- dan Selisih total rata rata biaya operasional kendaraan mobil penumpang 474,-/kend/km, bus Rp2.162,-/kend/km, truk Rp1.476,-/kend/km. Kelayakan ekonomi peningkatan jalan Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh pada tahun 2027 diperoleh  Nilai EIRR  pada discount rate  18,97%, ini menunjukkan bahwa peningkatan jalan Bener Meriah – Sp. Krueng Geukueh sangat layak untuk dilaksanakan dengan suku bunga pinjaman bank sampai dengan 18,97% dan peka terhadap analisa sensitivitas dengan perubahan  biaya dan manfaat pada sensitivitas riset dengan biaya  naik 10%,  manfaat turun 10%.
ANALISIS KEMACETAN LALU – LINTAS PADA KAWASAN PENDIDIKAN (STUDI KAUS JALAN POCUT BAREN KOTA BANDA ACEH) Sukma Meutia; Sofyan M. Saleh; Azmeri Azmeri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.016 KB)

Abstract

Abstract: Jalan Pocut Baren road section is one part of the road in the center of Banda Aceh city with mixed land use, which consists of trading areas, offices, settlements and education areas. The existence of the education area in Jalan Pocut Baren seems to be greatly affect the increasing of traffic volume. This is indicated by the density of activities that occur during and after school hours. In addition, the use of parking lots which is not provided by the owners of school buildings leads to many vehicles parked on the shoulder of the road that resulted to the traffic jam. This research aims to analyze the traffic jam that occurred in education area at Jalan Pocut Baren segment.  The study conducted for 3 days i.e. Monday July 17th, 2017, Tuesday July 18th, 2017 and Thursdays July 20th, 2017 at morning peak hour, afternoon and evening starting at hour 07:00am to 09:00am, 12:00pm to 2:00pm and 3:00pm to 4:00pm. The road capacity calculated by using Indonesia Road Manual Capacity (Manual Kapasitas Jalan Indonesia/MKJI) 1997. The result showed that the influence of education area toward the performance of Jalan Pocut Baren reach the peak volume on Monday morning where the traffic volume (Q) = 1958 smp/hour, side friction class (SFC) = H (High), capacity (C) = 2349 smp/hour for total two – way, degree of saturation (DS) = 0,83 which describes the service level of Jalan Pocut Baren belongs to category D (close to unstable currents).Abstrak: Ruas Jalan Pocut Baren merupakan salah satu jalan di pusat Kota Banda Aceh dengan tata guna - lahan campuran, yang terdiri dari kawasan perdagangan, perkantoran, permukiman dan kawasan pendidikan. Keberadaan kawasan pendidikan di ruas Jalan Pocut Baren dirasakan sangat mempengaruhi meningkatnya volume lalu – lintas.Hal ini ditunjukkan dengan padatnya aktivitas yang terjadi pada saat pergi dan pulang sekolah.Selain itu juga penggunaan lahan parkir yang tidak disediakan oleh pemilik bangunan sekolah, sehingga banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan sehingga mengakibatkan kemacetan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemacetan lalu lintas yang terjadi pada kawasan pendidikan disepanjang ruas Jalan Pocut Baren.Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu Senin 17 Juli 2017, Selasa 18 Juli 2017 dan Kamis 20 Juli 2017 diambil pada jam puncak pagi, siang dan sore hari dimulai dari jam 07.00 – 09.00, 12.00 – 14.00 dan 15.00 – 16.00 WIB. Perhitungan kapasitas jalan ditinjau dengan menggunakan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kawasan pendidikan terhadap ruas Jalan Pocut Baren terjadi volume puncak pada hari Senin pagi, dimana volume lalu lintas (Q) = 1958 smp/jam, nilai kelas hambatan samping (SCF) = H (tinggi), kapasitas (C) = 2349 smp/jam, dengan nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,83 yang menggambarkan tingkat pelayanan jalan termasuk kategori D (mendekati arus tidak stabil).
KAJIAN RESPON CALON PENUMPANG ANGKUTAN MASSAL DI KOTA BANDA ACEH Mufazzil Yusra; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.196 KB)

Abstract

Abstract : Mass Public Transportation System could be an alternative policy in solving the problem of congestion in the city of Banda Aceh. Given the problems such as congestion and uncontrolled number of private transport is supported by the lack of a secondary network that serves as a divider traffic flow or collector (collector) the movement of vehicles began to appear. The government the city of Banda Aceh has provide Bus Rapid Transit (BRT) with the name "Trans Koetaradja" Banda Aceh in order to be a good solution to overcome congestion in Banda Aceh in the long-term policy. The purpose of this research is to know the characteristics of the respondents to the workers and students as users of public transport  the city of Banda Aceh, establish a scenario quality of Service Bus Rapid Transit transport is planned to serve passengers, workers and students examine the response of workers and students as prospective passengers transport provision plan against Bus Rapid Transit, and recommends a form of Bus Rapid Transit service quality that will be provided. The required primary data consist of data characteristics prospective passengers and the data quality of service scenario. The results showed that the results of the analysis to the respondent workers maight certainly go up 10% and 90% is definitely ride and based on the results of the analysis of student respondents might certainly go up 4% and 96% certain ride. Both the respondent's workers and students will definitely switch to using Trans Kutaraja city of Banda Aceh and the respondent's workers and students have the same quality of service factors in choosing the form: cheap rates orders of magnitude , the comfort is good, and a sense of security when I travel by using BRT with BRT schedule the right time.Abstrak: Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dapat menjadi salah satu alternatif suatu kebijakan dalam menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Banda Aceh. Mengingat permasalahan seperti kemacetan dan tidak terkendalinya jumlah angkutan pribadi yang didukung oleh kurangnya jaringan sekunder yang berfungsi sebagai pembagi arus lalu-lintas atau pengumpul (kolektor) pergerakan kendaraan mulai bermunculan. Pemerintah Kota Banda Aceh telah mewacanakan Bus Rapid Transit (BRT) dengan nama “Trans Koetaradja” Kota Banda Aceh agar dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan di Kota Banda Aceh dalam kebijakan jangka panjang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari responden pekerja dan pelajar selaku pengguna angkutan umum di Kota Banda Aceh, membentuk suatu skenario kualitas pelayanan angkutan Bus Rapid Transit yang direncanakan untuk melayani penumpang pekerja dan pelajar, mengkaji respon pekerja dan pelajar sebagai calon penumpang terhadap rencana penyediaan pelayanan angkutan Bus Rapid Transit, dan merekomendasikan bentuk kualitas pelayanan Bus Rapid Transit yang akan disediakan. Data primer yang diperlukan terdiri dari data karakteristik calon penumpang dan data skenario kualitas pelayanan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisa untuk responden pekerja 10% mungkin pasti naik dan 90% pasti naik dan berdasarkan hasil analisa responden pelajar 4 % mungkin pasti naik dan 96% pasti naik. Baik responden pekerja dan pelajar pasti akan beralih menggunakan Bus Trans Kutaraja Kota Banda Aceh dan responden pekerja dan pelajar  memiliki kesamaan dalam memilih faktor  kualitas pelayanan berupa: tingkat besaran tarif yang murah, kenyaman yang baik, dan rasa aman saat melakukan perjalanan dengan menggunakan BRT dengan jadwal BRT yang tepat waktu.

Page 1 of 3 | Total Record : 28


Filter by Year

2017 2017